Rilis : Marlina Mustikaningsih
(www.ftgeologi.unpad.ac.id) Prof. Dr. Ir. Ahmad Helman Hamdani, MS. menyampaikan Orasi Ilmiah Penerimaan Jabatan Guru Besar secara hybrid di Aula Grha Sanusi Hardjadinata, Rabu 31 Maret 2022.
Prof Helman menyampaikan orasi dengan topik yang relevan dengan pola pokok ilmiah Universitas Padjadjaran , yakni Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional yang berkelanjutan yaitu “Memberi Nilai Tambah Batubara : Batubara sebagai Material Litium.

Beliau menyampaikan dalam orasinya bahwa batubara Indonesia masih memiliki potensial untuk diandalkan sebagai penggerak ekonomi. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kedepan perlu adanya inovasi di bidang batubara, salah satunya yaitu kemungkinan produk hilirisasi batubara dengan memanfaatkan batubara sebagai material anoda bateral Litium (LiB) atau Natrium (NiB).
Prof Helman juga menjelaskan bahwa Litium (LiB) mendukung revolusi pasokan energi nirkabel melalui penggunaan pada laptop, ponsel dan kamera digital bersama dengan menggerakan kendaraan listrik yang saat ini bersaing dengan mesin pembakaran konsvensional. Pilihan LiB sebagai salah satu sumber energi dikarenakan bateri litium memiliki stabilitas penyimpanan energi yang sangat baik, energi densitas tinggi, tidak ada memori efek dan berat yang relative lebih ringan dibandingkan dengan baterai jenis lain. Namun yang menjadi permasalahan utama baterai litium adalah logam litium itu sendiri . Ketersediaan logam litium di dunia ini sangat terbatas karena litium tergolong logam jarang (rare earth) dan juga tidak merata terdistribusi di alam. Sehinga diprediksi tidak akan mampu memenuhi kebutuhan produksi baterai yang terus meningkat dimasa yang mendatang, dan salah satu alternatif penggati litium adalah batubara.
Dari penjelasan yang Prof Helman sampaikan pada orasi ilmiah bahwa terdapat keterkaitan antara parameter mikrosruktur dan sifat elketrokimia dari jenis bahan berbasis karbon untuk baterai ion litium, yaitu batubara lignit dan bituminous yang diberi perlakukan panas.