The first row is for desktop, and second row is for Tab and Mobile.
You can right click on this text and use Navigator for easy editing. This text message is hidden on all screens using Advanced/responsive tab on left.

Tim Ares FTG Raih Juara 1 di Acara “National Debate Competition”

Rilis: Marlina Mustikaningsih

(www.ftgeologi.unpad.ac.id, 28 Juni 2021) Tim Ares dari Fakultas Teknik Geologi  Unversitas Padjadjaran  meraih Juara Pertama kategori  “National Debate Competition” dan Rizky Firmansyah meraih Best Speaker untuk kategori yang sama dalam acara Petroleum Euforia 2021 (Petroforia 2021), 5 – 6 Juni 2021.

Ares Tim terdiri dari Rizky Firmansyah, M.Alfi Gilang Ramadhani, Regi Mahardika W, ketiganya merupakan Angkatan 2020 Program Studi S1 Teknik Geologi. Tim Ares lolos pada tahap seleksi dengan  judul esai  “Choke Point : Suksesi Kejyaan Sriwijaya di Era Modern dalam Menghadapi Bonus Demografi”. Peserta National Debate Competition yang lolos seleksi esai berasal dari delapan perguruan tinggi, di antaranya Universitas Trisakti, Telkom University, Institut Teknologi Kalimantan, dan Universitas Mulawarman.
istanbul escort

Petroforia 2021 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh IATMI SM STT Migas , Balikpapan, yang terbagi nebjadi enam kategori International Oil Rig Desig Competition, National Debate Competitiom, National Smart Competition, National Paper Competition, Gagasan Futuristik dan Design Poster.

Tema yang dipertandingkan dalam debat  mulai dari sosial, politik, budaya, ekonomi, sampai pertahanan dan keamanan. Untuk sampai di putaran final Tim  Ares harus  melewati babak penyisihan, perempat final, dan semifinal sehingga total pertandingan yang  dilewati adalah  empat pertandingan .Di babak  final tema yang diangkat adalah tentang pemindahan ibu kota negara.

Mereka  termotivasi untuk mengikuti lomba debat tingkat nasional ini karena masing-masing anggota tim memiliki ketertarikan yang sama dalam dunia debat, selain menurut mereka kompetisi merupakan ajang aktualisasi dan pengukuran kemampuan diri sehingga dapat dijadikan tolok ukur dalam pengembangan ke arah yang lebih baik.

Dalam  wawancara mereka menyampaikan bahwa bukan hal yang mudah menghadapi tantangan di masa pandemi, terutama tantangan yang berasal dari diri sendiri untuk melawan rasa diam,karena menurut mereka di masa pandemi dunia tidak berhenti. Mulailah bergerak dari hal-hal kecil, dan perlombaan salah satu cara mengasah pengalaman kita. Untuk itu, mulailah memberanikan diri untuk mengikuti  lomba-lomba  yang diminati, lawanlah rasa takut, dan mulailah dari  pintu tersulit, maka  akhirnya semua mengalir dan kita dapat  menikmati kegiatan yang diikuti, ungkap mereka di akhir wawancara.